Titipan doa

Dear all,

Ide awal membuat blog ini adalah memberi tahu keluarga gue di Padang mengenai kegiatan gue selama di Belanda, dan menyimpan kisah perjalanan gue biar nggak hilang di ingatan. Karena pengunjung blog ini sudah ribuan dan gue disupport teman untuk membukukan cerita ini, maka kisah gue ini akan gue edit menjadi 70 halm sesuai syarat redaksi karena total post di blog ini cuma 40 halm. Untungnya masih banyak yang belum gue ungkap di blog.

Doakan hasil karya gue menjadi lebih baik, lebih detil dan lebih bermanfaat ya...
Semoga lolos penerbitan. Amin.

Thx dah mampir.

NOTE: Mau baca yang sudah di edit lengkap? baca di: caprivhia.com

Tuesday, December 27, 2011

Eksotisme Kampung Nelayan Volendam

copas dari web travel,


TEMPO.CO, - Akhirnya saya sampai di Volendam. Di hari yang beranjak siang, kampung nelayan di utara Amsterdam, Belanda, itu tengah diselimuti awan kelabu. Matahari yang telah meninggi masih bersembunyi di balik awan, menimbulkan bayang-bayang lindap yang menyirami Volendam.

Cuaca Volendam pada pertengahan Oktober lalu, saat musim gugur mulai menyapa, memang kurang bersahabat. Awan hitam pekat dan hujan terkadang muncul tiba-tiba menggantikan siang yang cerah. Angin kencang yang membawa hawa dingin nan menusuk juga kerap menerpa. Dan suhu udara di sana saat itu tak pernah beranjak dari 5 derajat Celsius. Ini tentu membuat saya, yang terbiasa dengan hawa panas Jakarta, cukup tersiksa.