Titipan doa

Dear all,

Ide awal membuat blog ini adalah memberi tahu keluarga gue di Padang mengenai kegiatan gue selama di Belanda, dan menyimpan kisah perjalanan gue biar nggak hilang di ingatan. Karena pengunjung blog ini sudah ribuan dan gue disupport teman untuk membukukan cerita ini, maka kisah gue ini akan gue edit menjadi 70 halm sesuai syarat redaksi karena total post di blog ini cuma 40 halm. Untungnya masih banyak yang belum gue ungkap di blog.

Doakan hasil karya gue menjadi lebih baik, lebih detil dan lebih bermanfaat ya...
Semoga lolos penerbitan. Amin.

Thx dah mampir.

NOTE: Mau baca yang sudah di edit lengkap? baca di: caprivhia.com

Monday, July 18, 2011

Perjalanan menuju Belanda


Tiket pesawat pilihan gw adalah Emirates, dengan jurusan Jakarta - Dubai, Dubai - Amsterdam. Keberangkatan yang gw pilih dari empat pilihan adalah berangkat selambat mungkin dari Jakarta dan sampai siangnya di Belanda. Demikian sebaliknya untuk tiket pulang ke Indonesia, gw pilih keberangkatan siang dari Schipol dan sampai di Jakarta juga siang hari.

Gw tinggal di Padang, dengan demikian tiket keberangkatan yang gw beli harus dengan timing yang tepat dari Padang menuju Jakarta. Gw memperhitungkan lama jedah tunggu seandainya terjadi delay dari Padang. Ada kemungkinan gw ketinggalan pesawat dari Jakarta ke Belanda. So, dengan berat hati, gw berangkat sesegera mungkin dari Padang, dan terpaksa menunggu 6 jam ketimbang menanggung resiko kemungkinan pesawat dari Padang delay berjam-jam.



Padang to Jakarta (Lion air)
Alhamdulillah perjalanan gw tidak mengalami gangguan. Perjalanan lancar dan pesawat on time. Bagasi gw pun aman. Gw sampai di Jakarta jam 3 sore. Kemudian gw harus ke terminal keberangkatan internasional yang jaraknya cukup jauh dari terminal kedatangan Pesawat Lion. Untuk menuju ke sana gw naik bus gratis bandara. berhubung Lion cuma mengijinkan bagasi 20 kg, jadi gw gak maruk2 amat bawa bagasi gede. Apalagi kalo berangkat sendirian, biar gak keteteran, suitcase gw cuma 1, sisanya handbag.

Proses keberangkatan di Bandara Internasional.
Jadwal keberangkatan gw untuk jurusan Jakarta Dubai adalah jam 00.30. Bayangkan betapa lama nya gw harus bermenung seorang diri mulai dari jam 4 sore. Sambil duduk di Lobby bandara, gw sempat bercakap-cakap dengan orang-orang sekitar yang duduk dekat gw untuk nanya berapa lama proses imigrasi, gw khawatir agak ribet, karena gw kebanyakan baca info dari google, akhirnya jadi khawatir. Tiga jam sebelum jadwal berangkat, konter check in sudah di buka. Waktu gw masuk dan antri, ada sedikit penyesalan; ngapain gw lama-lama bengong di luar, tau2 nya saat gw ontime di depan counter checkin sudah ada puluhan orang yang antri di depan gw. bodohnya gw... ternyata orang2 ini sudah antri sebelum checkin counter di buka. Jadilah terpaksa berdiri hingga 1 jam.  Di konter ini, menurut peraturan Indonesia, bayar potax 150rb. Prosesnya gak lama, cuma masukin bagasi, kasih liat pasport dan di kasih Kartu Kedatangan dan Keberangkatan yang harus di isi sebelum ke Imigrasi. lanjutt..
Gw menuju konter imigrasi. Tadinya gw pikir imigrasi adalah sebuah  ruangan tempat interview sebelum kita lolos masuk check in. Ternyata seorang petugas imigrasi yang duduk di meja nya masing-masing, dan melayani satu baris antrian masing-masing. Ada antrian khusu paspor Indonesia dan antrian paspor asing. Kartu kedatangan dan keberangkatan yang sudah di isi tadi diserahkan ke Imigrasi, kemudian di stempel dan bagian kedatangan nya diserahkan kembali ke penumpang. Kartu kedatangan ini harus disimpan dan diserahkan ke imigrasi lagi sewaktu kita balik ke Indonesia. Ternyata semua dokumen yang gw bawa (invitation letter, insurance, guarantor declaration, and so on) tidak di minta sama sekali. kita dengan mudah lewat begitu saja. Wah.. gw pikir, tau begitu gak perlu deh gw bawa2 double dokumen tambahan. lanjutt...



Setelah lolos di imigrasi, gw tinggal masuk ke boarding gate dan siap menunggu di sana. Karena waktu masih lama, gw sempatkan untuk lihat2 souvenir. Busyetttt.. mahal banget. Cuma liat tiga toko dah bikin kepala gw puyeng, mau beli sendal batik ada hampir seratus ribu. mending lanjutt..
Sebelum masuk boarding gate, ada pemeriksaan cabin baggage. Caranya sederhana, cuma lewat scan barang biasa. Namun ternyata peraturan nya lebih ketat. Kita tidak diijinkan bawa barang sejenis cairan diatas 100ml. Gw dari tadi nenteng pulpy yang masih utuh belum diminum karena lupa, akhirnya harus gw minum di tempat. Pulpy itu dari adik ipar gw yang ngasih snack dan minuman buat di perjalanan. Tapi gw lupa minumnya. Sambil minum di depan petugas, gw melihat banyak tumpukan botol cairan lain. Ada sampo, handbody lotion dan shower gel. Hehehe, kasian yaa.. udah capek2 beli dan bawa berat2, tau2 nya gak boleh dibawa ke pesawat. lanjuttt...

Jakarta to Dubai (Emirates)
Gw deg-degan lho; baru sekali-kalinya ke luar negri dan naik pesawat Emirates yang terkenal. Deg-degan bukan karena takut berada diantara orang-orang nya atau bahasa ingris nya. Gw khawatir alergi dingin gw kambuh, apalagi mengingat perjalanan yang cukup lama sekitar 7 jam. Untunglah di Emirates pelayanan nya memuaskan. Ketika masuk pesawat, perasaan sudah lega, selimut sudah tersedia di kursi, dan TV monitor sudah nyala di depan mata. Selang 1 jam sudah disajikan sarapan pagi, setelah beberapa jam makan siang datang. Setiap jam ditawarin minum (teh, kopi, aneka jus, bir, cola, bahkan wine juga disajikan gratis). Semua menu Emirates memuaskan dan halal. Berbeda dengan menu di internet. Sewaktu beli tiket pesawat di suruh pilih menu, tau2 di pesawat gak bisa milih. Pilihan nya cuma dua, ikan atau ayam, ayam atau daging, daging atau ikan, dll. Pokoknya dijamin Halal.
lanjuttt..


Dubai International Airport.
Di Dubai, gw transit 3 jam. Rasanya waktu yang tersedia pas. Pas buat turun pesawat, pas buat lirik2 toko souvenir, pas buat ke toilet, pas untuk istirahat sejenak dan pas buat check in. Bandara Dubai emang gede banget, berjalan kaki cukup jauh. Proses Imigrasi juga sebentar. Sehubungan gw transit, jadi gak butuh visa on arrival. Gw langsung menuju Boarding gate dengan boarding pass yang sudah dikasih sejak dari Jakarta. Melewati boarding gate juga gampang, hanya memperlihatkan paspor saja. Sebelumnya handbag juga sudah di scan di gerbang masuk terminal untuk pesawat Emirates.

Dubai to Amsterdam (Emirates)
Kali ini gw gak deg-degan lagi, karena sudah merasakan betapa nikmatnya naik Emirates. Di penerbangan pertama pada jam malam, gw banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan istirahat. Karena itu juga jam tidur Indonesia. Walaupun di kasih makan, tetap mengantuk setelahnya. Di penerbangan kedua, jadwal gw adalah pagi menuju siang hari. Sudah pasti tidak mengantuk dan saanya memanfaatkan fasilitas yang ada. Nonton film-film terbaru gratis di monitor, mulai dari Bolywood, Hollywood, Arabian, Chinese, Comedy, TV series, main game, dll puas2in deh...
lanjuttt..

Amsterdam Schipol International Airport
Alhamdulillah sampai dengan selamat di Belanda. Gw tidak kurang satu apapun, dan sampai dalam keadaan sehat wal afiat. Sempat pusing dan mual karena kelamaan nunggu di Bandara Jakarta, namun terselamatkan oleh asupan makanan di pesawat. Sesampainya di Schipol, gw mengambil bagasi yang alhamdulliah lengkap dan tidak hilang. Namun sebelum masuk ke pengambilan bagasi, gw harus melewati imigrasi Belanda yang juga hanya sebuah meja tinggi dengan dua orang petugas. Di sinilah gw agak deg-degan, ditanyain duit gw ada berapa. wah.. mau jawab bingung, dibilang sedikit ntar di permasalahkan, dibilang banyak ntar jadi masalah. (itu pengalaman orang di Indonesia, katanyaaa... ) tapi ternyata nggak tuh, cuma ditanyain berapa gw sediain duit buat holiday, berapa limit credit card, dsb. Mereka juga minta bukti dokumen. Akhirnya dokumen ada gunanya juga. lanjutttt...
Belum selesai tuh, sebelum ke luar dari bandara menuju lobby, ada pemeriksaan lagi. Tas gw di bongkar sama petugas untuk memeriksa apa gw bawa brg mahal. Karena si petugas masih muda dan guanteng, akhirnya gw ajakin aja bercanda, gw tawarin oleh2 dari Padang. Si Doi bilang gini; "terima kasih, saya tidak diijinkan menerima dan mengambil apapun dari penumpang". cakeppppp... tambah ganteng! lanjuttt..

Bertemu si buah hati dan Menuju Leewarden
Baru saja gw keluar dari gerbang, si doi nongol dan sudah tersenyum. Ya ampun... resah dan gelisah selama dua hari langsung lenyap. Akhirnya ketemu juga dengan si udo berkulit putih nan berambut pirang ini. Gw dan Geart duduk sebentar di bandara dan kemudian membeli tiket kereta yang stasiun nya terletak di bawah bandara Schipol. Sungguh efisien dan gak ribet. Kami menuju Leewarden dengan perjalanan kurang dari 3 jam. Sesampainya di stasiun Leeuwarden, camer sudah menanti.

berpelukan....

end.

Bandara Internasional Jakarta


Bandara Internasional Dubai
 

Bandara Intl Dubai



Bandara Internasional Amsterdam

10 comments:

  1. Mbak mau tanya dong....
    walaupun ada surat undangan keluarga dari belanda, di imigrasi tetap ditanyai bwa brp duit ya?
    Gimana kalo gak bwa duit? Bilangny apa ya?
    Trus dokumen apa2 ja yg dibw?
    Makisi sebelumny mbak,,,mohon dijawab ya????

    ReplyDelete
  2. Mbak mau tanya dong....
    walaupun ada surat undangan keluarga dari belanda, di imigrasi tetap ditanyai bwa brp duit ya?
    Gimana kalo gak bwa duit? Bilangny apa ya?
    Trus dokumen apa2 ja yg dibw?
    Makisi sebelumny mbak,,,mohon dijawab ya????

    ReplyDelete
  3. banyak artikel yang bagus di blog ini
    terimakasih gan

    ReplyDelete
  4. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    ReplyDelete
  5. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    ReplyDelete
  6. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    ReplyDelete
  7. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    ReplyDelete
  8. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    ReplyDelete
  9. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    ReplyDelete
  10. Terus kelanjutan ceritanya bagai mana ?
    jadi penasaran

    ReplyDelete

Thx for comment, kalo nggak punya akun di blog atau email, silahkan pilih profil anonymous aja atau Name/URL untuk tulis nama, dan URL nggak wajib diisi.

salam,
Via